Ditulis Oleh: DR. H. Khairul Ikhwan, MM., adalah Bacawako Padang dari PKS dan Putra Daerah Kenagarian Pauh IX Kuranji Padang
KOTA Padang memiliki kawasan pesisir yang sangat panjang. Pantai di Kota Padang membentang dari Kecamatan Koto Tangah hingga Kecamatan Bungus Teluk Kabung dengan panjang 68,126 km. Pada tahun 2021, panjang garis pantai Kota Padang diidentifikasi menggunakan data foto udara dan diperoleh panjang 73,65 km. Bentangan kawasan pesisir ini merupakan potensi yang menjanjikan bagi Kota Padang.
Potensi kawasan pesisir Padang sudah lama dieksploitasi. Di zaman kolonial, kawasan Muaro dijadikan pelabuhan dagang yang sangat penting. Belum cukup, pemerintah kolonial Belanda kemudian membangun pelabuhan besar, Emmahaven yang kemudian dikenal sebagai Pelabuhan Teluk Bayur.
Sebelum menjadi kota besar di pesisir barat Pulau Sumatera, Kota Padang adalah kampung nelayan. Artinya, sejak dahulu, produk kelautan sudah menjadi penopang urat nadi dan kehidupan warga kota.
Di era kekinian, pengelolaan potensi pesisir Kota Padang dianggap belum maksimal. Hal tersebut tak terlepas dari kurang berkembangnya kawasan pesisir, terutama dari sisi infrastruktur. Beberapa kampung di pesisir Kota Padang masih menjadi kampung terpinggirkan dengan tumpukkan penduduk berpenghasilan rendah. Bahkan, kampung-kampung tersebut menjadi langganan banjir rob.
Padahal, pesisir Kota Padang memiliki potensi yang luar biasa. Terutama, dari sisi kelautan dan perikanan. Pesisir Kota Padang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia. Zona laut yang panjang ini menjanjikan produk kelautan dan perikanan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Bentangan pesisir Kota Padang yang beragam, mulai dari padang yang luas, perbukitan, hingga pulau-pulau di sekitar Kota Padang menjadi potensi pariwisata bahari yang sangat menarik.
Upaya untuk memaksimalkan potensi pesisir Kota Padang harus dilakukan. Hal ini untuk memberi manfaat ekonomi yang lebih besar bagi perekonomian warga kota, terutama yang tinggal di kawasan pesisir.
Peningakatan pemanfaatan potensi kelautan dan perikanan di antaranya dengan meningkatan kopetensi nelayan. Modernisasi alat tangkap, hingga pada tahap pemrosesan hasil laut. Selain meningkatkan kapasitas Tempat Pelelangan Ikan, dibutuhkan pula alat-alat modern untuk mempertahankan kualitas hasil tangkap. Misalnya, dengan menyediakan cold storage, hasil tangkap nelayan bisa dijual ke daerah lain, atau bahkan diekspor dengan nilai jual yang tetap tinggi.
Potensi kelautan lainnya selain ikan juga sangat besar. Nelayan mesti diberi edukasi dan keterampilan untuk membudidayakan hasil laut lainnya. Nelayan dan masyarakat di kawasan pesisir harus meningkatkan kapasitasnya untuk menguasai pengolahan hasil laut menjadi produk yang bernilai tinggi. Dengan begitu, hasil laut dan ikan memberi nilai tambah yang besar bagii masyarakat.
Pemanfaatan hasil laut mestilah memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Saat ini, kondisi pesisir Kota Padang sangat memprihatinkan. Lahan di kawasan pesisir sudah banyak beralih fungsi. Terutama, menjadi pemukiman. Tak ada lagi kawasan bakau yang alami. Tempat-tempat untuk binatang endemi juga sudah hilang. Misalnya, kawasan untuk tukik bertelur. Tak ada lagi tempat untuk tukik berkembang biak di pesisir Padang. Padahal, pelestarian lingkungan di kawasan pesisir sangat penting juga untuk mempertahankan nilai ekonomi kawasan tersebut.
Terumbu karang di pantai-pantai di pesisir Kota Padang harus selalu dijaga. Terumbu karang akan menjadi rumah bagi biota laut, menjadi tempat bagi ikan-ikan untuk mencari makan. Terumbu karang menjadi bagian penting dalam ekosistem laut.
Pelestarian kawasan pesisir juga sangat penting dalam misi mengambangkan potensi wisata bahari Kota Padang. Trend wisata kekinian adalah menyatu dengan alam, wisata yang ramah lingkungan.
Karena itulah, pengembangan wisata bahari Kota Padang haruslah mengikuti model wisata khusus dan wisata premium. Wisata massal akan memberi dampak lingkungan dan sosial yang sangat besar. Wisata semacam itu tak cocok dengan Kota Padang yang bukanlah kota besar atau metropolitan yang dikelola dengan manajemen yang baik.
Hal mendasar dari pengembangan potensi kawasan pesisir Kota Padang adalah, tetap memperhatikan mitigasi bencana. Pengambangan kawasan pesisir Kota Padang jangan sampai mengabaikan kerawanan kawasan ini dari bencana gempa dan tsunami.
Untuk mendukung pengembangan kawasan pesisir, sangat penting adalah membangun infrastruktur mitigasi bencana. Kota Padang mesti membangun jalur evakuasi tsunami yang memadai. Membangun shelter, selalu mengedu masyarakat dengan tanggap bencana.
Beberapa waktu belakangan, mitigasi bencana di pesisir Kota Padang mulai diabaikan. Sementara, semakin banyak saja infastruktur usaha berdiri di kawasan pesisir. Hal ini bisa menjadi bumerang nantinya. Seharusnya, yang diprioritaskan adalah pembangunan infrastruktur mitigasi bencana. Dengan infrastruktur mitigasi yang memadai, maka pengembangan kawasan pesisir bisa maksimal dilakukan. Dengan adanya infrastruktur mitigasi yang memadai, maka investor takkan khawatir untuk membangun usahanya di kawasan pesisir.
Tugas pemerintah kota dalah membangun infratsruktut mitigasi bencana di kawasan pesisir Kota Padang. Seperti mendatangkan gula, maka semut-semut akan datang dan berkumpul. Dengan infrastruktur mitigasi yang baik, maka kawasan pesisir Kota Padang akan bisa berkembang dengan pesat.
0 Komentar